9 Filsafat Tentang Musik Menurut Para Filsuf

9 Filsafat Tentang Musik Menurut Para Filsuf -- Musik adalah bahasa yang paling abstrak, yang mampu menggerakkan emosi manusia. Musik berada dimana saja dan kapan saja, menjadi teman setia di semua lini kehidupan manusia. 

Sangat bisa dipahami jika musik bagi kebanyakan orang adalah sebagai penghibur hati, memberikan rasa senang, mungkin juga memberikan hasil materi yang selama ini muncul di kekuatan industri musik. Intinya bahwa musik sudah menjadi bahasa sehari-hari manusia.

Musik sebagai seni mampu mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata, ataupun oleh jenis seni lainnya, musik lebih mampu dan lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan daripada bahasa lisan dan tulisan. sebab bentuk-bentuk perasaan manusia jauh lebih dekat atau sesuai dengan bentuk-bentuk musikal. 

Tetapi dalam pendidikan, musik harus dijauhkan dari lagu-lagu yang melemahkan jiwa serta mudah menimbulkan nafsu yang buruk. 

Seni musik dan sastra sangat berkaitan erat, musik juga merupakan bahasa filsafat. 

Mengapa seseorang menciptakan sebuah karya, bukankah ia tidak menciptakan unsur-unsur dari karya ciptaannya? 

Seperti bahasa, kata-kata, nada, ritme dsb Semua unsur tersebut sudah ada, dan ia hanya merangkainya menjadi suatu karya seni hasil ciptaannya. Ciptaan inilah yang sering menimbulkan persoalan filosofis.

Sementara itu, sudah sejak jaman kuno filosofi musik memainkan peranannya dalam membentuk karakter manusia. 

Di bawah ini adalah filosof kuno yang memberikan tenggapan terhadap musik.

1. Plato 422-347 SM

  • Musik adalah karya seni yang baik dan tinggi nilai estetikanya. Anak harus dibekali pendidikan musik, karena musik merupakan seni surgawi yang mampu menyentuh perasaan. 
  • Musik adalah pedoman karena syairnya dapat berisi pesan, perintah dan isyarat tertentu. Pendidikan musik dikatakan berhasil jika mampu membentuk siswa menjadi orang yang tahu mencintai keindahan. 
  • Musik mampu membuat suatu negara memiliki kekuatan yang besar serta kejayaan, sebaliknya musik juga mampu mendorong kejahatan dan meruntuhkan pemerintahan. Masyarakat yang bermoral rendah memandang musik hanya sebagai sarana hiburan dan alat bersenang-senang.

2. Aristhoteles 384-322 SM


Musik berguna bagi pendidikan, politik, kenegaraan, hiburan dan alat terapi kesehatan. Karena musik adalah curahan kekuatan, tenaga batin dan tenaga penggambaran yang berasal dari gerak rasa dalam suatu rentetan melodi yang berirama. Keindahan dapat terjalin ketika ritme, melodi dan harmoni menyatu dalam keteraturan.

3. Phytagoras 572-500 SM


Musik berhubungan erat dengan matematika, bagaikan dua sisi dari satu mata uang yang sama. Karena alam semesta pun merupakan keseluruhan yang teratur; sesuatu yang harmonis seperti musik. Pythagoras mendapat sebutan sebagai “Peletak Dasar Musik Diatonis.

4. Immanuel Kant 1724-1804


Musik adalah bahasa ekspresi manusia yang masih harus diterjemahkan, emosi saja tidak cukup untuk menerangkan musik. Oleh sebab itu diberlakukan kaidah-kaidah logis untuk mendasari kesenian. 
Ada perbedaan yang jelas antara keindahan alam dan estetika/keindahan, seni musik dikatakan indah bila memiliki bentuk saling mempengaruhi nan harmonis antara imajinasi dan pengertian. 
Seni yang indah adalah seni dari seorang jenius, seni dari ahli pikir.

5. Wagner 1813-1883


Musik adalah abadi karena bersifat cita-cita dan tak terhingga sebab musik adalah puisi bunyi yang mengawali penciptaan ide-ide musikal selanjutnya.

6. Friedrich Nietzsche 1844-1900


Hanya musik yang memberikan arti dalam hidup manusia. Musik dapat menjadi tempat pelarian sementara manusia dari kenyataan hidup.

7. Georg Wilhelm Friedrich Hegel 1770-1831

Tuhan memanifestasikan diriNYA ke dalam alam semesta, sedangkan seni memanifestasikan dirinya ke dalam bentuk keindahan. Jiwa musik lebih dominan daripada unsur-unsur realitas yang nampak seperti komposisi musik atau instrumennya. Melalui musik manusia dapat menemukan dirinya yang hilang.

8. Arthur Schopenhauer 1788-1860


Musik adalah salah satu jalan untuk manusia keluar dari dunia yang penuh dengan penderitaan, sebab manusia hanya memiliki dua jalan yaitu estetis (seni) dan etis (perbuatan baik).

9. Susanne Katherina Langer 1895-1985


Estetika merupakan jalan menuju etika. Dengan musik kita mampu mencari diri dan sering menemukan ekspresi diri.

Itulah 9 Filsafat Tentang Musik Menurut Para Filsuf. Semoga bisa menambah wawasan kita semua. Terima kasih dan jangan lupa baca artikel lainnya ya.