Dasar-dasar Aransemen dalam Dunia Musik

Dasar-dasar Aransemen dalam Dunia Musik -- Disetiap pribadi pasti mempunya ide dan imajinasi yang unik, termasuk dalam membuat arransemen lagu tentunya kita perlu percaya diri dalam menuangkan ide itu kepada lagu/musik yang kita arransemen.


Nah, Bagi kalian yang tertarik untuk mencoba mengarransemen sebuah lagu / musik maka sebaiknya kalian harus tau dulu dasar dalam proses mengarransemen.

Apa saja Dasar-dasar Aransemen dalam Dunia Musik.? Berikut ini dijelaskan :

1. Menentukan Progressi Chord

Pergerakan chord merupakan pondasi dari terbentuknya sebuah susunan lagu. Dalam pergerakan chord sebuah lagu, kadang kala memiliki sebuah susunan yang baku, namun tidak menutup kemungkinan kita untuk berinovasi membuat susunan progression chord sesuai dengan yang kita inginkan. Namun kadangkala kita atau pendengar itu sendiri belum siap menerima harmonisasi yang terdengar asing di telinga. Pada symbol progressi chord yang biasa dipakai adalah angka romawi, seperti dibawah ini.

I- II - III - IV - V - VI - VII.

Angka inilah yang biasa di jadikan istilah dalam progression Chord. Contoh : Progressi II - V - I yang sering digunakan pada musik Jazz. Atau IV – I – vi – V yang sering digunakan pada musik popular sekarang ini.

2. Struktur atau Form

Sebuah lagu memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian lagu ini memegang peranannya masing-masing untuk membangun sebuah lagu. struktur lagu yang biasanya terdapat dalam sebuah lagu adalah :

a. Intro

Intro adalah awal dari sebuah lagu, yang merupakan pengantar lagu tersebut. Intro juga berfungsi memberikan waktu untuk penyanyi dan pendengar mempersiapkan diri sebelum lagu benar-benar dimainkan.

b. Verse

Bisa disebut juga bait. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian chorus. Sebuah lagu yang baik bahkan memiliki verse yang kuat secara melodik dan harmonik yang tidak kalah dengan bagian reff-nya.

c. Chorus

Chorus atau reff atau refrain adalah bagian lagu yang sering diulang-ulang dan merupakan inti atau bagian utama dari sebuah lagu. chorus merupakan klimaks dari sebuah lagu.

d. Bridge

Bridge adalah sebuah bagian lagu yang bukan merupakan verse atau chorus. Bridge ini biasanya dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. misalnya menjembatani antara chorus dengan verse, atau sebaliknya. Tetapi biasanya bridge ini sering dipakai untuk menjembatani antara chorus dengan chorus yang overtone, sehingga overtone tidak menjadi terdengar ganjil.

e. Interlude

Interlude adalah bagian yang tidak diisi oleh vocal, tapi diisi oleh instrument musik. Interlude biasanya dipakai sebagai pengganti bridge untuk melakukan overtone sehingga overtone tidak terasa ganjil. Perbedaan interlude dengan bridge adalah bridge itu bagian jembatan yang diisi oleh vocal, sedangkan interlude tidak diisi oleh vocal.

f. Ending

Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. ending berfungsi agar lagu berakhir lancar, smooth atau mulus, dan tidak berhenti secara mendadak. Dapat merupakan bagian intro yang diulang, dapat juga berupa bagian akhir lagu yang diulang-ulang, atau dapat juga berupa instrumen yang berbeda yang sengaja dibuat untuk ending dari lagu.

3. Irama Lagu

Banyak irama atau jenis genre musik yang bisa kita pilih untuk kita pakai dalam arransemen kita, jenis – jenis irama seperti Alternative Rock, Rock, Blues, Classical, Jazz, New Age, Pop, R&B, Hi-Hop, Techno, Dangdut, dan lain – lain. 

Berbagai irama bisa kita coba dan bisa dipilih, tergantung ide musik seperti apa yang ada di pikiran kita dan yang akan kita terapkan. 

Sedikit tips bikin dengan jenis musik yang Easy Listening yaitu merupakan genre yang gampang didengar oleh para pendengar musik. Biasanya Genre ini biasa dimainkan oleh Band-Band Indonesia. Easy Listening memiliki arti gampang didengar, berarti di Lagu yang ber genre Easy Listening memiliki Lirik yang mudah dihafalkan dan nada yang Slow.

Itulah Dasar-dasar Aransemen dalam Dunia Musik. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk sobat semua