Mengenal Musik New Age - Sebelum membahas musik New Age, terlebih dahulu disini saya akan menjelaskan sedikit tentang pengertian Genre dalam sebuah lagu / musik.
Bagi sebagian orang pasti ada yang bertanya, "Genre dalam lagu / musik itu sebenarnya apa sih.?"
Genre dalam pengertian dunia musik adalah Musik-musik yang memiliki kemiripan irama, penggunaan alat musik, tema musik, geografis, gaya, dan konteks yang dapat dikelompokkan pada satu aliran tertentu.
Ada beragam genre musik yang dikenal dan sering didengar. Siapapun tentu tahu mengenai aliran musik (genre) seperti jazz, pop, rock, dangdut, dan reggae. Keempat genre musik tersebut sudah dikenal luas baik oleh penggemar musik genre yang bersangkutan maupun yang tidak. Selain keempat genre di atas, sebenarnya masih banyak lagi genre musik lainnya yang belum dikenal luas, salah satunya adalah new age.
Bagi sebagian orang pasti ada yang bertanya, "Genre dalam lagu / musik itu sebenarnya apa sih.?"
Genre dalam pengertian dunia musik adalah Musik-musik yang memiliki kemiripan irama, penggunaan alat musik, tema musik, geografis, gaya, dan konteks yang dapat dikelompokkan pada satu aliran tertentu.
Ada beragam genre musik yang dikenal dan sering didengar. Siapapun tentu tahu mengenai aliran musik (genre) seperti jazz, pop, rock, dangdut, dan reggae. Keempat genre musik tersebut sudah dikenal luas baik oleh penggemar musik genre yang bersangkutan maupun yang tidak. Selain keempat genre di atas, sebenarnya masih banyak lagi genre musik lainnya yang belum dikenal luas, salah satunya adalah new age.
Pernahkah anda mendengar musik-musik new
age? Saya yakin pernah, meskipun anda tidak mengerti tentang genre new age.
Pernahkah anda mendengar musik-musik yang dimainkan oleh Kitaro, Yanni dan Enya
?
Tiga musisi bergenre new age ini saya yakin sudah cukup dikenal di Indonesia.
Musik-musik mereka seringkali digunakan sebagai musik ilustrasi di beberapa
acara televisi ataupun soundtrack film-film layar lebar. Pusat-pusat
perbelanjaan, toko buku, dan hotel juga sering menggunakan musik-musik new age
untuk memberikan nuansa yang menyenangkan dan menenangkan bagi pengunjung.
Namun demikian tak jarang juga bagi orang-orang yang belum terlalu mengenal
musik seperti ini, telinga mereka terasa asing mendengarnya.
Musik-musik new
age pada umumnya dimainkan tanpa lirik atau vocal. Jika memiliki vocal, lirik
yang dilantunkan juga terasa cukup asing seperti musik-musik yang dibawakan
oleh Enya.
Jadi, apakah sebenarnya musik new age?
Musik new age agak sulit didefinisikan secara rigid, karena musik ini begitu
luas dengan ciri khas yang amat beragam. Musik New Age sebenarnya merupakan
musik yang mengambil berbagai macam bentuk dan arah dengan mengacu pada
beberapa aliran musik temasuk musik Electronic, Instrumental, Ambient, Drum and
Percussion , Minimalism, World Music (Native American, Celtic, Indian, Ethnic).
Tidak seperti musik-musik jazz yang memiliki ciri khas tertentu yang mudah
diketahui seperti tempo dan improvisasi, musik new age amat sangat fleksible.
Bahkan beberapa musisi new age tertentu juga menggabungkan nuansa jazz ke dalam
musik new age yang mereka mainkan. Irama yang dilantunkan di dalam musik ini
bervariasi dari yang melankolis hingga yang berirama nge-beat, dari yang
mengalun dengan merdu, hingga dilantunkan dengan lirik-lirik yang bernuansa
ritual ataupun pemujaan.
Meskipun ada yang dilantunkan dengan menggunakan lirik
terutama dalam bentuk choir, tetapi sebagian besar musik new age dimainkan
tanpa lirik dari vokalis.
Alat musik yang digunakan di dalam musik
new age begitu beragam mulai dari piano, gitar akustik, flute, harpa,
instrument elektronik, hingga pada alat-alat musik tradisional seperti sitar,
tabla, dan tamborin. Musik ini ada yang dimainkan secara solo maupun dengan
menggunakan orchestra yang besar.
Beberapa jenis musik ini juga menggunakan
metode entrainment, binaural beats, dan gelombang otak, seperti betha, alpha,
theta dan delta. Oleh karena itu musik new age seringkali digunakan oleh
praktisi-praktisi meditasi, terapi musik, yoga ataupun sebagai cara untuk
meredakan ketegangan. Beberapa jenis musik new age akan sangat terasa nyaman
dan menenangkan jika di dengar dalam suasana alam yang indah.
Meskipun saya adalah pendengar musik
segala jenis, namun demikian New Age merupakan genre musik yang amat saya
gemari selain Jazz. Perkenalan saya dengan musik new age berawal ketika di awal
tahun 1990-an saya mendengar alunan musik instrument di radio. Alunan nadanya
terasa amat menyentuh. Saya sama sekali tidak mengetahui judul musik tersebut.
Musik tersebut saya rekam dan kemudian saya bawa ke toko kaset. Setelah itu
saya baru tahu ternyata musisi yang memainkan tersebut bernama Kitaro dan judul
musik tersebut adalah Koi. Kegemaran tersebut akhirnya berlanjut hingga kini.
Jika anda yang membaca artikel ini juga menyenangi aliran musik ini, berikut
ini beberapa musisi new age yang dapat menjadi referensi.
1. Kitaro
Musisi ini memiliki nama asli Masanori
Takahashi. Nama “Kitaro” diilhami dari tokoh kartun Kitaro yang cukup popular
di akhir tahun 1950an. Alat musik yang digunakannya adalah Piano, Synthesizer,
Keyboards, Drums, Perkusi, dan Gitar. Musiknya banyak diilhami oleh alam.
Efek-efek suara seperti deburan ombak, gemericik air desir angin, dan suara
kosmik yang dipadukan dengan nuansa musik Asia mendominasi musik-musik yang
diciptakannya. Mendengarkan musik-musik Kitaro akan terasa sangat nyaman ketika
dibarengi dengan visualisasi pemandangan alam yang indah seperti alam
pegunungan, air terjun, deburan ombak di pantai, dsb.
2. Yanni
Komponis yang memiliki nama lengkap Yanni
Chrysomallis. Musisi berkebangsaan Yunani ini memulai debutnya pada tahun 1984
dengan album pertamanya yang berjudul Optimisque. Ciri khas dari Yanni adalah
permainan musik dengan menggunakan alat musik piano, keyboard dengan diiringi
orchestra lengkap. Ritme yang dimainkan juga cukup beragam, mulai dari yang
bernuansa jazz, etnik (mediterrania, mexico, india dan china) dan choir.
Santorini dan Nightingale merupakan dua lagu Yanni yang terkenal.
3. Enya
Bagi anda yang belum pernah mendengar
musik-musik Enya, pertama kali anda mendengarnya tentu akan agak aneh.
Lagu-lagu Enya sangat eksentrik, ada yang terkesan kelam, bernuansa gothic,
celtic, memiliki vocal yang mirip seperti lagu-lagu pemujaan dan bahkan ada yang
mirip seperti hymne alien.
Meskipun Enya tidak menyatakan bahwa musiknya adalah
beraliran new age, tapi pengamat musik mengklasifikasikannya sebagai musik new
age. Sebagian besar musik yang diaransir oleh Enya dipadukan dengan vocal yang
amat khas. Sekali saja anda mendengar musik Enya, berikutnya anda pasti akan
dengan mudah mengenal ciri khas musiknya.
Di Amerika dan Eropa, Enya merupakan
diva new age yang dapat disejajarkan dengan Madonna, Mariah Carey dan Celine
Dion. Beberapa musik Enya digunakan sebagai ilustrasi film layar lebar seperti
lagu “Book of Days” (soundtrack Far and Away, 1992), dan “May It Be”
(Soundtrack “Lord of the Rings Fellowship of the Ring”).
4. Karunesh
Karunesh merupakan musisi berkebangsaan
Jerman. Musik-musik Karunesh umumnya belum begitu dikenal di Indonesia. Pertama
kali saya mengenal musik-musik Karunesh, saya berfikir Karunesh adalah musisi
yang berasal dari India karena hampir semua lagu-lagu yang diciptakannya
bernuansa India. Beberapa musik yang dimainkannya bahkan lebih mirip seperti
lagu-lagu pemujaan terhadap dewa-dewa Hindu. Alat-alat musik seperti sitar dan
tabla selalu ada di dalam musik-musiknya. Lagu-lagu ciptaan Karunesh sering
digunakan oleh praktisi-praktisi Yoga untuk memberikan efek tenang saat
melakukan meditasi. Album Karunesh yang paling saya senangi adalah The Wanderer
(2001) dan Joy of Life (2006).
5. Vangelis
Bagi anda yang pernah menonton film 1492:
Conquest of Paradise yang bercerita tentang keberhasilan Christoper Columbus
mendarat di benua Amerika anda tentu masih ingat dengan soundtrack film
tersebut. Soundtrack film tersebut sangat bagus dan bahkan mengantarkan film
tersebut meraih piala Oscar dengan kategori musik terbaik. Vangelis merupakan
komponis yang mengaransir lagu-lagu pada film tersebut. Vangelis merupakan
spesialis komposer musik-musik yang digunakan untuk backsound film layar lebar.
Ciri khas musik yang dimainkannya adalah vocal choir yang dipadukan dengan
iringan orchestra/ensemble lengkap. Beberapa lagu Vangelis yang saya senangi
diantaranya Antartica, Conquest of Paradise, Monastery La Rabida, Savage et
Beau, dan La Petite Fille De La Mer.
6. Bandari
Group musik bergenre New Age yang unik.
Nama Bandari diambil dari bahasa Iran. Semua musisinya berasal dari Swiss dengan
supervisor musikal multitalenta dari Jerman. Bandari sangat dikenal di China
dan Taiwan. Setiap lagu Bandari memiliki ciri khas yang menggunakan ritme musik
dari berbagai kultur (gypsy, celtic, mediterania, india, china, american jazz,
dsb) dan suara-suara alam dalam harmonisasi genre New Age yang indah.
7. Omar Akram
Nama dan musik Omar Akram belum dikenal
luas di telinga masyarakat Indonesia. Namun demikian bagi saya, ia adalah
musisi new age yang hebat. Sentuhan smooth jazz ditambah nuansa mediterania
& middle east dalam musik-musik new age nya memiliki keunggulan tersendiri
dibanding dengan musisi new age lainnya seperti Yani, Kitaro, Enya atau
Vangelis. Semua albumnya mulai dari Opal Fire, Free as A Bird, dan Secret
Journey sangat mengesankan.
8. Mehdi
Musik-musik yang dimainkan oleh Mehdi
memiliki nuansa timur tengah, mediterania dan india. Mendengarkan musik-musik
Mehdi seolah membawa anda ke dalam dunia yang begitu tenang.
Tempo musik yang
dimainkan juga amat beragam mulai dari waltz, rhumba hingga yang bernuansa
gypsy. Instrumen musik seperti Keyboards, Drums, Perkusi, Arabian Flute dan
Gitar mendominasi setiap lagu-lagu yang dimainkan oleh Mehdi.
9. John Adorney
Musik-musik yang dimainkannya begitu
menginspirasi. Perpaduan antara piano, perkusi, synthesizer, biola dan cello
yang dibumbui oleh irama mediterania seperti musik-musik sufistis Turki yang
dikemas dengan cara yang modern benar-benar membuat kita cukup terhanyut ketika
mendengarkan instrument new age yang dimainkannya.
10. Al Conti
Dua album yang paling saya senangi dari Al
Conti adalah album Scheharzhade dan Northern Seas. Ketika mendengar lagu-lagu
yang ada di dalam album Scheharzhade anda seperti dibawa ke dalam mitologi 1001
malam Arabian Nights yang dikisahkan oleh Ratu Shahrazad dari Persia. Lain lagi
suasananya ketika mendengar lagu-lagu yang ada di dalam album Northern Seas.
Kisah-kisah dalam mitologi Nordic yang berasal dari Negara-negara skandinavia
begitu kental terasa.
Musisi-musisi new age sebenarnya sangat
banyak dengan nuansa yang begitu beragam. Nama-nama seperti David Arkenstone,
Mike Oldfield, Chrys Spheeris, Fridrik Karlson, Nicholas Gunn , Medwyn Goodall,
dsb juga memiliki kualitas musik yang tak kalah hebatnya dibandingkan dengan
musisi-musisi new age lainnya seperti Yanni dan Kitaro.
Bagi saya mendengarkan musik new age tidak
hanya memberikan ketenangan tetapi juga seperti membaca sebuah kisah
petualangan. Mendengarkan musik-musik ini seolah membawa pendengarnya masuk ke dalam
nuansa-nuansa tertentu yang membangkitkan spirit. Meskipun beberapa musik new
age memang mirip lagu-lagu pemujaan, tetapi sepengetahuan saya musik ini
tetaplah merupakan karya seni yang patut diapresiasi.
Musik adalah bahasa
universal yang tidak mengenal batas agama maupun budaya selama masih menjadi
kegemaran dalam tahap yang wajar dan tidak membuat kita terlena ataupun
terjerumus dalam perbuatan yang tidak semestinya.
Itulah informasi mengenai Mengenal Musik New Age. Semoga bermanfaat untuk sobat.
Itulah informasi mengenai Mengenal Musik New Age. Semoga bermanfaat untuk sobat.